"Lion" 2016 Nicole Kidman, Dev Patel (Novel A Long Way Home)
Lion, film bergenre drama adaptasi yang akan tayang 25 November 2016. Film ini disutradarai oleh Garth Davis, penulis skenario Luke Davies dan perusahaan produksi The Weinstein Company. Pemain utama Rooney Mara sebagai Lucy, Nicole Kidman sebagai Sue Brierley, Dev Patel sebagai Saroo Brierley, David Wenham sebagai John Brierley, Nawazuddin Siddiqui dan Menik Gooneratne sebagai Swarmina.
Sinopsis
Dia adalah seorang anak kecil asal India berusia 5 tahun, berada di waktu dan tempat yang salah setelah dia masuk ke dalam kereta api yang salah, dan telah membawanya hingga sejauh ribuan kilometer dari rumah dan keluarganya. Dia akhirnya berhasil mencapai sebuah terminal saat kereta api berhenti. Satu ketika dia mendapatkan sebuah nasib yang cukup baik setelah pasangan Australia memutuskan untuk mengadopsinya dan akhirnya mereka tinggal di Hobart Tasmania.
Dengan hanya bermodalkan gambaran yang ada dalam benaknya, dia mulai mempelajari teknologi dari Google Earth, mulai mencari dan menggali informasi untuk menemukan keluarganya yang tak pernah diketahuinya.
Ringkasan:
25 tahun kemudian...Dengan hanya bermodalkan gambaran yang ada dalam benaknya, dia mulai mempelajari teknologi dari Google Earth, mulai mencari dan menggali informasi untuk menemukan keluarganya yang tak pernah diketahuinya.
Tak mudah hidup seorang anak usia 5 tahun terlunta-lunta di kejamnya kota-kota yang dilalui kereta api itu, hingga dia turun di Calcutta. Saat itu dia serasa sudah menjadi anak yatim piatu, seorang diri harus memohon untuk belas kasihan orang-orang untuk bisa dapat makan.
Film ini diangkat dari sebuah novel karya Saroo Brierley dengan judul A Long Way Home. Mau membaca resensi novel A Long Way Home?
Aku sudah memikirkan ini selama dua puluh lima tahun. Hidup dengan dunia yang berbeda, dengan nama baru dan keluarga baru, saya berpikir kapankah ada waktu untukku bertemu dengan ibu dan saudara saudari saya lagi. Dan inilah saya, berdiri di depan sebuah pintu dalam sebuah rumah, di kota yang penuh debu di tengah-tengah India, tempat dimana aku kecil dulu, dan tidak ada lagi orang disana..
Film ini diangkat dari sebuah novel karya Saroo Brierley dengan judul A Long Way Home. Mau membaca resensi novel A Long Way Home?
Aku sudah memikirkan ini selama dua puluh lima tahun. Hidup dengan dunia yang berbeda, dengan nama baru dan keluarga baru, saya berpikir kapankah ada waktu untukku bertemu dengan ibu dan saudara saudari saya lagi. Dan inilah saya, berdiri di depan sebuah pintu dalam sebuah rumah, di kota yang penuh debu di tengah-tengah India, tempat dimana aku kecil dulu, dan tidak ada lagi orang disana..
Mereka tak ada lagi.. Kosong..
Terakhir kali aku disini sudah sangat lama, saat itu aku masih berumur lima tahun.
Pintu dengan pegangan yang rusak, pintu yang saat aku kecil memang dibuat kecil, saat ini aku harus membungkuk untuk bisa melewatinya. Lewat jendela kecil, aku masih bisa melihat ruangan kecil tempat keluargaku berkumpul dulu, dan ada sebuah kipas yang terpasang sangat pendek karena plafon ruangannya yang juga pendek .
Ini adalah rasa takutku yang terdalam, aku benar-benar sangat tertekan, saat pada akhirnya aku menemukan rumahku, setelah bertahun-tahun dalam pencarian, keluargaku justru tak ada di sana.
Ini bukan yang pertama kalinya dalam hidup aku kehilangan, dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Saat ini aku akan berumur tiga puluh, saat ini aku sudah ada uang dan tiket untuk pulang, tetapi sepertinya akan sama dengan apa yang terjadi dengan waktu di kereta api dulu. Aku panik, pikiranku berputar tak karuan, aku sangat berharap andai saja waktu bisa kuputar kembali.
Tak lama, salah satu tetangga membuka pintu rumahnya, seorang gadis muda keluar dari sana, membawa seorang bayi. Wajahku memang terlihat warga India, tetapi cara berpakaianku cukup menjelaskan gaya barat, terutama gaya rambut yang sedang tren, aku menjadi orang lain, orang luar.
Paling buruknya lagi, aku tak bisa berbahasa seperti bahasanya, sehingga saat dia mulai bertanya kepadaku, aku hanya mencoba menebak apa kira-kira pertanyaannya padaku. Aku memang mengetahui sedikit bahasa Hindi, tetapi aku tidak yakin bagaimana menyusunnya menjadi kata-kata yang tepat. Akhirnya aku mengaku, "aku gak bisa bahasa Hindi, aku bisa berbahasa Inggris". Aku merasa tersanjung saat dia berkata "Aku juga bisa bahasa Inggris, sedikit".
Aku mulai mencari informasi tentang ruangan yang telah ditinggalkan itu, dan mulai mengungkapkan nama-nama orang yang pernah tinggal disana, "Kamla, Guddu, Kallu, Shekila", dan aku menunjuk diriku dan aku katakan "Saroo" (namaku).
Kali ini, wanita itu terdiam cukup lama. Kemudian aku mengingat ada sesuatu yang diberikan oleh ibuku dari Australia, untuk situasi seperti ini. Aku mencari-cari dalam tas dan menarik sebuah kertas berukuran A4, sebuah foto saat aku masih kecil. Lagi-lagi, aku menunjuk foto itu dan mengatakan "kecil", yang menyebut bahwa yang di foto itu adalah "Saroo".
Aku berusaha mengingat siapa yang pernah tinggal di sebelah rumah saat aku masih kecil dulu di sini. Apakah dia wanita yang dulu sama-sama kecil denganku? Wanita itu pun melihat foto itu, melihatku dan berkata "Orang-orang, tidak lagi berada disini". katanya.
Meski dia hanya mengatakan seperti itu, aku telah sangat lemas dibuatnya, aku bahkan tidak bisa bergerak dari depannya. Aku selalu ingat bagaimana aku menyusun perjalananku untuk kembali kesini, dan keluargaku sepertinya sudah pindah. Karena waktu aku kecil dulu pun kami sering pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai orang miskin, kami tidak bisa menetap di satu tempat jika tidak ada pekerjaan.
Kemudian muncul pikiran paling rumit dalam kepalaku. Kemungkinan lain, mungkin ibuku telah meninggal...Aku terduduk lemas.
Tak lama, seorang pria muncul entah dari mana, dan aku kembali mencoba mengatakan nama-nama yang pernah kuingat, Kamla, Guddu dan Kallu, serta adik perempuanku Shekila, sementara aku adalah Saroo. Pria itu langsung menjawab, Ya? Apa yang bisa kubantu?", katanya dengan jelas dalam bahasa Inggris.
Inilah orang yang bisa kuajak bicara dengan tenang sejak aku tiba di India. Dengan begitu cerita hidupku kujelaskan kembali. Dulu aku tinggal di sini, sudah sangat lama. Suatu waktu aku bersama saudaraku pergi jalan-jalan dan tersesat. Tak terpikirkan, tetapi aku sudah berada di negara lain. Aku tidak bisa lagi mengingat nama-nama tempat ini, tetapi aku mendapatkan jalan untuk kembali ke sini, ke Ganesh Talai, mencoba untuk mencari ibuku dan saudara-saudaraku.
Dia terlihat sangat terkejut dengan semua cerita yang kusampaikan. Dan kemudian dia berkata "Tunggu sebentar di sini. Aku akan segera kembali", katanya lalu pergi.
Pikiranku kembali berkecamuk,...mau kemana dia pergi? Apakah di luar sana ada orang yang mengetahui apa yang terjadi dengan keluargaku? Setidaknya sebuah alamat? Tapi tunggu dulu, apakah dia sudah tahu tentang diriku? Semoga saja....
Tak perlu lama aku menunggunya. Dia mengatakan sesuatu yang takkan pernah kulupakan "Mari ikut denganku.. Aku akan membawamu bertemu ibumu".. END.
Terakhir kali aku disini sudah sangat lama, saat itu aku masih berumur lima tahun.
Pintu dengan pegangan yang rusak, pintu yang saat aku kecil memang dibuat kecil, saat ini aku harus membungkuk untuk bisa melewatinya. Lewat jendela kecil, aku masih bisa melihat ruangan kecil tempat keluargaku berkumpul dulu, dan ada sebuah kipas yang terpasang sangat pendek karena plafon ruangannya yang juga pendek .
Ini adalah rasa takutku yang terdalam, aku benar-benar sangat tertekan, saat pada akhirnya aku menemukan rumahku, setelah bertahun-tahun dalam pencarian, keluargaku justru tak ada di sana.
Ini bukan yang pertama kalinya dalam hidup aku kehilangan, dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Saat ini aku akan berumur tiga puluh, saat ini aku sudah ada uang dan tiket untuk pulang, tetapi sepertinya akan sama dengan apa yang terjadi dengan waktu di kereta api dulu. Aku panik, pikiranku berputar tak karuan, aku sangat berharap andai saja waktu bisa kuputar kembali.
Tak lama, salah satu tetangga membuka pintu rumahnya, seorang gadis muda keluar dari sana, membawa seorang bayi. Wajahku memang terlihat warga India, tetapi cara berpakaianku cukup menjelaskan gaya barat, terutama gaya rambut yang sedang tren, aku menjadi orang lain, orang luar.
Paling buruknya lagi, aku tak bisa berbahasa seperti bahasanya, sehingga saat dia mulai bertanya kepadaku, aku hanya mencoba menebak apa kira-kira pertanyaannya padaku. Aku memang mengetahui sedikit bahasa Hindi, tetapi aku tidak yakin bagaimana menyusunnya menjadi kata-kata yang tepat. Akhirnya aku mengaku, "aku gak bisa bahasa Hindi, aku bisa berbahasa Inggris". Aku merasa tersanjung saat dia berkata "Aku juga bisa bahasa Inggris, sedikit".
Aku mulai mencari informasi tentang ruangan yang telah ditinggalkan itu, dan mulai mengungkapkan nama-nama orang yang pernah tinggal disana, "Kamla, Guddu, Kallu, Shekila", dan aku menunjuk diriku dan aku katakan "Saroo" (namaku).
Kali ini, wanita itu terdiam cukup lama. Kemudian aku mengingat ada sesuatu yang diberikan oleh ibuku dari Australia, untuk situasi seperti ini. Aku mencari-cari dalam tas dan menarik sebuah kertas berukuran A4, sebuah foto saat aku masih kecil. Lagi-lagi, aku menunjuk foto itu dan mengatakan "kecil", yang menyebut bahwa yang di foto itu adalah "Saroo".
Aku berusaha mengingat siapa yang pernah tinggal di sebelah rumah saat aku masih kecil dulu di sini. Apakah dia wanita yang dulu sama-sama kecil denganku? Wanita itu pun melihat foto itu, melihatku dan berkata "Orang-orang, tidak lagi berada disini". katanya.
Meski dia hanya mengatakan seperti itu, aku telah sangat lemas dibuatnya, aku bahkan tidak bisa bergerak dari depannya. Aku selalu ingat bagaimana aku menyusun perjalananku untuk kembali kesini, dan keluargaku sepertinya sudah pindah. Karena waktu aku kecil dulu pun kami sering pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai orang miskin, kami tidak bisa menetap di satu tempat jika tidak ada pekerjaan.
Kemudian muncul pikiran paling rumit dalam kepalaku. Kemungkinan lain, mungkin ibuku telah meninggal...Aku terduduk lemas.
Tak lama, seorang pria muncul entah dari mana, dan aku kembali mencoba mengatakan nama-nama yang pernah kuingat, Kamla, Guddu dan Kallu, serta adik perempuanku Shekila, sementara aku adalah Saroo. Pria itu langsung menjawab, Ya? Apa yang bisa kubantu?", katanya dengan jelas dalam bahasa Inggris.
Inilah orang yang bisa kuajak bicara dengan tenang sejak aku tiba di India. Dengan begitu cerita hidupku kujelaskan kembali. Dulu aku tinggal di sini, sudah sangat lama. Suatu waktu aku bersama saudaraku pergi jalan-jalan dan tersesat. Tak terpikirkan, tetapi aku sudah berada di negara lain. Aku tidak bisa lagi mengingat nama-nama tempat ini, tetapi aku mendapatkan jalan untuk kembali ke sini, ke Ganesh Talai, mencoba untuk mencari ibuku dan saudara-saudaraku.
Dia terlihat sangat terkejut dengan semua cerita yang kusampaikan. Dan kemudian dia berkata "Tunggu sebentar di sini. Aku akan segera kembali", katanya lalu pergi.
Pikiranku kembali berkecamuk,...mau kemana dia pergi? Apakah di luar sana ada orang yang mengetahui apa yang terjadi dengan keluargaku? Setidaknya sebuah alamat? Tapi tunggu dulu, apakah dia sudah tahu tentang diriku? Semoga saja....
Tak perlu lama aku menunggunya. Dia mengatakan sesuatu yang takkan pernah kulupakan "Mari ikut denganku.. Aku akan membawamu bertemu ibumu".. END.
Post a Comment for ""Lion" 2016 Nicole Kidman, Dev Patel (Novel A Long Way Home)"