Sinopsis Lee: Sang Koresponden Perang, Gambaran Lain Lee Miller Setelah Film Civil War (Kate Winslet)

"Lee" adalah film drama biografi Inggris tahun 2023 yang menandai debut penyutradaraan Ellen Kuras. Skenarionya, dibuat oleh Liz Hannah, John Collee, dan Marion Hume, didasarkan pada biografi tahun 1985 The Lives of Lee Miller oleh Antony Penrose. Kisah ini, yang dikembangkan oleh Hume, Collee, dan Lem Dobbs, menampilkan kehidupan menakjubkan Lee Miller, seorang jurnalis perang terkenal. Film ini dibintangi oleh Kate Winslet sebagai Miller dan Marion Cotillard. Film ini menjadi yang kedua bagi mereka dalam satu panggung setelah film Contagion 2011.

Kate Winslet - Lee Miller

Dalam film perang modern di Civil War 2024, terlihat Kirsten Dunst memerankan karakter Lee Smith, jurnalis foto pertempuran yang terkenal dari Colorado. Smith kabarnya adalah anggota termuda dalam asosiasi Magnum Photos. Nama Lee merupakan penghormatan dan menjadi referensi dari jurnalis foto pertempuran Perang Dunia ke-2, Lee Miller.

Dalam filmnya tersebut, Jessie (diperankan Cailee Spaeny), fotografer yang lebih muda dan sedang mencari posisi dengan membonceng dalam petualangan itu, menekankan jika Lee Miller dalam profesinya pergi ke depan, dekat dengan aksi itu sendiri, sama halnya seperti yang Lee Smith lakukan dalam film mereka. Dan menyebutkan bahwa Lee Smith adalah anggota termuda dalam keanggotaan Magnum Photos, sebuah asosiasi inklusif yang beranggotakan berbagai fotografer.

Ringkasan

Film ini dibintangi oleh Kate Winslet yang terkenal sebagai Lee Miller, yang menangkap esensi seorang wanita yang kontribusinya terhadap jurnalisme foto dan pengalaman masa perangnya merupakan terobosan sekaligus mengerikan. Penggambaran Winslet bertujuan untuk menggali lebih dalam karakter kompleks Miller, menyoroti keberanian, ketahanan, dan gejolak pribadi yang ia lawan.

The Lives of Lee Miller, yang ditulis oleh Antony Penrose, adalah biografi komprehensif yang menggali kehidupan Lee Miller yang beragam. Diterbitkan pada tahun 1985, buku ini merupakan penjelasan rinci yang ditulis oleh Penrose, putra Miller, yang menawarkan perspektif unik dan mendalam tentang kehidupan wanita luar biasa ini.

Lee Miller adalah seorang wanita dengan banyak bakat dan identitas: seorang model fesyen, seorang muse, seorang fotografer surealis, dan seorang koresponden perang. The Lives of Lee Miller memetakan perjalanannya dari hari-hari awalnya di Poughkeepsie, New York, melalui kebangkitannya di dunia mode, hingga karyanya yang inovatif sebagai jurnalis foto selama Perang Dunia II.

Miller memulai karirnya sebagai model pada tahun 1920-an, menjadi tokoh terkemuka di kancah mode New York. Penampilannya yang mencolok dan karismanya menghasilkan kolaborasi dengan fotografer ternama seperti Edward Steichen dan Arnold Genthe. Namun karir modelingnya hanyalah permulaan.

Miller berpindah ke Paris pada akhir tahun 1920-an, di mana dia terlibat dengan gerakan surealis. Di bawah bimbingan Man Ray, dia bertransisi dari depan kamera ke belakang kamera. Dia mengembangkan gaya uniknya sendiri dan menjadi fotografer ulung, berkontribusi pada gerakan surealis dengan teknik inovatif dan citranya yang berani.

Bagian paling menarik dari kehidupan Miller, sebagaimana dirinci dalam biografi Penrose, adalah karyanya selama Perang Dunia II. Sebagai koresponden perang untuk Vogue, dia menangkap beberapa gambar konflik yang paling mengerikan dan ikonik. Dari Blitz di London hingga pembebasan Paris, dan akhirnya, kengerian kamp konsentrasi Nazi, foto-foto Miller memberikan narasi perang yang gamblang dan kuat.

Biografi Penrose tidak lepas dari kompleksitas kehidupan pribadi Miller. Film ini mengeksplorasi hubungan yang penuh gejolak, perjuangannya dengan kesehatan mental, dan dampak pengalaman masa perangnya terhadap kehidupannya di kemudian hari. Setelah perang, Miller menderita apa yang sekarang dikenal sebagai PTSD, dan dia menarik diri dari kehidupan publik, fokus pada keluarga dan karya seninya dalam bentuk yang lebih pribadi.

Warisan Lee Miller sangat luas dan beragam. Melalui biografinya yang mendetail, Penrose menggambarkan bagaimana karya Miller di berbagai bidang memberikan kontribusi signifikan terhadap seni dan jurnalisme abad ke-20. Gambar-gambarnya tetap menjadi rekaman visual paling kuat dalam Perang Dunia II, dan kisah hidupnya terus menginspirasi dan memikat.