Sinopsis You Can't Run Forever: Seorang Gadis Diburu Psikopat (JK Simmons)

"You Can't Run Forever", yang sebelumnya dikenal sebagai The Woods, adalah film thriller Amerika tahun 2024. Ditulis oleh Carolyn Carpenter dan Michelle Schumacher, dan disutradarai oleh Schumacher, film intens ini menampilkan J.K. Simmons sebagai pemeran utama. Kabarnya film ini jadi nepotisme keluarga Simmons.

You Can't Run Forever - oleh Lionsgate

Dirilis di Amerika Serikat pada 17 Mei 2024, You Can't Run Forever menyelami cerita yang memadukan ketegangan, dan liku-liku dramatis. Film ini menceritakan situasi mencekam yang dialami oleh seseorang, seperti pepatah "sudah jatuh, masih ditimpa tangga", seperti itulah persoalan berat yang dihadapi seorang wanita yang sedang menderita kecemasan akibat masalah tragis dari masa lalunya, masih jadi korban perburuan oleh psikopat yang tiada henti mengejarnya.

J.K. Simmons, yang dikenal karena kehadirannya di layar lebar dan penampilannya yang bertenaga, mengaitkan film ini dengan peran yang mungkin akan berkesan sekaligus menegangkan. Di bawah arahan Schumacher, film ini juga membawa daftar keluarga Simmons sebagai kolaborasi ke dalam film, yaitu selengkapnya: istrinya menjadi rekan penulis naskah dan menyutradarai film, saudara iparnya sebagai produser, anaknya menyusun skor musik dan putrinya ikut tampil dalam film.

Sinopsis:

Miranda yang masih berusia muda mendapati dirinya terjerumus ke dalam cobaan berat ketika dia menjadi sasaran seorang pembunuh berantai yang tiada henti mengikutinya. Melawan kecemasan yang akut, Miranda menemukan kekuatan batin yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya saat dia menjalani pengejaran yang mengerikan melalui hutan, dengan putus asa menghindari pengejarnya yang mematikan.

Sejak awal, film ini membawa penonton ke dalam pusaran ketegangan dan bahaya, menampilkan perjalanan Miranda dari rasa takut menuju stabilitas di tengah kekacauan yang terjadi di sekitarnya.

J.K. Simmons menampilkan karakter Wade, pria mengerikan sebagai seorang guru yang hidupnya terurai dalam serangkaian tindakan brutal dan tidak masuk akal. Terperangkap dalam jaringan pengkhianatan dan kemarahan, Wade berubah menjadi pembunuhan besar-besaran yang mengguncang komunitas yang tenang hingga ke akarnya.

Cerita dimulai dengan pengkhianatan yang mengejutkan ketika Wade menemukan istrinya bersama kekasihnya, memicu serangkaian peristiwa kekerasan yang menewaskan mereka. Dipicu oleh emosi, ia mulai mengamuk dengan penuh dendam, menargetkan mennghabisi tetangganya dan melakukan tindakan kekerasan secara acak, sehingga meninggalkan kekacauan yang meluas.

Ketika ketegangan meningkat, narasinya berubah semakin meresahkan ketika ia bertemu dengan seorang ayah dan anak perempuannya yang terdampar di pinggir jalan. Yang terjadi selanjutnya adalah pengejaran yang mencekam di mana keputusan, baik yang berani maupun yang cacat, menentukan arah kelangsungan hidup. Perjuangan sang putri dalam menggunakan ponselnya secara efektif menambah lapisan ketegangan, menyoroti kesalahan manusia yang dapat mengubah nasib di saat-saat kritis.

Ayah gadis tersebut pergi berkendara dan dikejar oleh Wade. Bukannya meneruskan perjalanan, pria tersebut malah berhenti di tengah jalan dan menunggu kematian diantarkan oleh Wade.

Film ini semakin memburuk ketika gadis itu bukannya menggunakan ponselnya untuk menghubungi seseorang untuk mencari bantuan hingga waktu yang lama, ia bahkan menghabiskan waktu untuk mendengar musik. Lalu belakangan, ia mengirimkan pesan suara ke ibunya, yang mana ibunya tak bisa menghubunginya dan tidak mendengar pesan suara itu sampai begitu lama. Anehnya, gadis itu bukannya menggunakan area hutan itu untuk bersembunyi, ia malah keseringan terlihat di area terbuka yang memungkinkan psikopat itu melihatnya dari jauh.

Pemeran:

JK Simmons sebagai Wade
Allen Leech sebagai Eddie
Fernanda Urrejola sebagai Jenny
Isabelle Anaya sebagai Miranda
Olivia Simmons sebagai Emily
Max Garfin sebagai Ben
Nathan Vincenti sebagai Davis

Latar belakang karakter Wade adalah elemen penting yang terungkap di akhir film yang mengungkap motivasi yang kompleks. Pengungkapan ini, meskipun berupaya memberikan kejelasan, tampaknya tidak tepat waktu dan mengganggu alur narasi. Sebagian penonton bertanya-tanya apakah akan lebih efektif jika memperkenalkan latar belakangnya lebih awal, mirip dengan pendekatan Spielberg dalam Duel, di mana identitas antagonisnya tetap dikaburkan.