Sinopsis Loving Vincent

Sinopsis: Loving Vincent mengisahkan pelukis populer Van Gogh (Vincent Willem), yang berkarya satu dekade dengan lebih dari 2100 karya seni.
Loving Vincent, film dengan genre animation crime drama, diset untuk tayang perdana di Inggris tahun depan. Disutradarai dan ditulis oleh Dorota Kobiela dan Hugh Welchman. Diproduksi oleh Break Thru Productions, Silver Reel, Trademark Films, dengan estimasi biaya 5 juta euro. Film ini dirilis 22 September 2017.

Loving Vincent

Film ini secara detail akan mengangkat masa-masa hidup dan kematian pelukis ternama Vincent Van Gogh, yang dinilai misterius.

Sinopsis

Semasa hidupnya, Vincent Willem van Gogh (1853 - 1890) dianggap sebagai pelukis paling populer dan paling berpengaruh dalam sejarah seni dunia barat. Hanya lebih dari sepuluh tahun, dia telah menciptakan setidaknya 2100 karya seni, termasuk sekitar 860 lukisan minyak, yang kebanyakan diantaranya diselesaikan hanya dua tahun terakhir masa hidupnya.

Van Gogh menderita episode psikotik dan delusi, yang meskipun stabilitas mentalnya dikhawatirkan, dia sering mengabaikan kondisi kesehatan fisiknya dengan mabuk dan tidak makan dengan teratur. Dia akhirnya dimasukkan ke rumah sakit di bawah asuhan dokter Paul Gachet, namun ternyata tidak lagi didukung secara keuangan oleh saudaranya, Theo.

Beberapa minggu kemudian, tepat tanggal 27 Juli 1890, Van Gogh bunuh diri dengan menembak diri sendiri di dada menggunakan sepucuk pistol. Dia dinyatakan meninggal karena luka-luka dua hari kemudian.

Pemeran:

  • Robert Gulaczyk sebagai Vincent van Gogh
  • Jochum ten Haaf sebagai Vincent van Gogh (pengisi suara)
  • Douglas Booth sebagai Armand Roulin
  • Jerome Flynn sebagai Paul Gachet
  • Saoirse Ronan sebagai Marguerite Gachet
  • Helen McCrory sebagai Louise Chevalier
  • Chris O'Dowd sebagai Tukang Pos Joseph Roulin
  • John Sessions sebagai Père Tanguy
  • Eleanor Tomlinson sebagai Adeline Ravoux
  • Aidan Turner sebagai Boatman

Loving Vincent adalah pencapaian terobosan dalam animasi dan penceritaan biografi, menawarkan gambaran sekilas yang menakjubkan tentang hari-hari terakhir Vincent Van Gogh.

Film ini berkisah setelah kematian sang pelukis legendaris, dengan Armand Roulin (diperankan oleh Douglas Booth) ditugaskan mengantarkan surat dari Van Gogh kepada saudaranya Theo. Saat Roulin memulai perjalanannya, dia bertemu dengan orang-orang yang dekat dengan Vincent sebelum kematiannya, masing-masing menjelaskan misteri seputar bunuh diri mendadaknya. Melalui ingatan mereka, pemirsa dibawa kembali ke momen-momen penting dalam kehidupan Van Gogh, yang ditampilkan dengan detail yang memukau melalui lukisan cat minyak hidup.

Loving Vincent memikat penonton dengan teknik inovatifnya: setiap frame film dilukis dengan tangan dengan gaya karya seni ikonik Van Gogh. Pendekatan artistik ini tidak hanya memberi penghormatan kepada sapuan kuas Van Gogh yang khas, namun juga menghidupkan kisahnya, mengundang pemirsa untuk membenamkan diri dalam dunianya dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya.

Peran Armand Roulin oleh Douglas Booth menjadi jangkar narasi, menawarkan lensa yang menarik untuk mengeksplorasi jiwa kompleks Van Gogh dan dampak mendalam karya seninya terhadap orang-orang di sekitarnya. 

Film ini lebih dari sekedar film; ini merupakan bukti kekuatan seni untuk melampaui waktu dan menghubungkan umat manusia lintas generasi. Loving Vincent adalah mahakarya sejati, memadukan seni Vincent Van Gogh dengan format animasi baru yang inovatif. 

Dengan lebih dari 65.000 lukisan yang dibuat oleh tim yang terdiri lebih dari 100 seniman, film ini mengubah karya seni ikonik Van Gogh menjadi kanvas hidup. Awalnya diambil sebagai film live-action, setiap frame diadaptasi dengan cermat menjadi lukisan, menciptakan galeri adegan mendalam yang mendefinisikan kembali batas-batas animasi.

Narasinya terungkap dalam eksplorasi kehidupan Van Gogh ala Citizen Kane, merayakan kecemerlangan dan kompleksitas pelukis paling terkenal di dunia. 

Inti dari film ini terletak pada karya seninya yang menawan, di mana setiap momen merupakan tontonan warna dan emosi. Di luar kemegahan visualnya, film ini menawarkan perjalanan narasi melalui hari-hari terakhir Van Gogh, menjadikannya tontonan yang menarik bagi penonton terlepas dari seberapa akrab mereka dengan kehidupan sang seniman.

Bagi mereka yang baru pertama kali mengetahui kisah Van Gogh atau pengagum kawakan karyanya, Loving Vincent menjanjikan pengalaman tak terlupakan. Film ini menggabungkan keajaiban animasi dengan sisi kemanusiaan yang mendalam dari warisan Van Gogh, memastikan tempatnya sebagai landmark baik dalam seni maupun sinema.

About the Author

charma adalah nama online blogger, sejak 2014 telah mengisi hari-hari dengan mengangkat informasi film dan novel, berhenti sejenak dan masih terus mencoba bertahan dengan cara lama di arena yang sangat besar ini. Terimakasih gaiss atas kunjungannya …

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.