Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sinopsis Loving Vincent

Loving Vincent, film dengan genre animation crime drama, diset untuk tayang perdana di Inggris tahun depan. Disutradarai dan ditulis oleh Dorota Kobiela dan Hugh Welchman. Diproduksi oleh Break Thru Productions, Silver Reel, Trademark Films, dengan estimasi biaya 5 juta euro.

Loving Vincent

Film ini secara detail akan mengangkat masa-masa hidup dan kematian pelukis ternama Vincent Van Gogh, yang dinilai misterius.

Sinopsis

  • Semasa hidupnya, Vincent Willem van Gogh (1853 - 1890) dianggap sebagai pelukis paling populer dan paling berpengaruh dalam sejarah seni dunia barat. Hanya lebih dari sepuluh tahun, dia telah menciptakan setidaknya 2100 karya seni, termasuk sekitar 860 lukisan minyak, yang kebanyakan diantaranya diselesaikan hanya dua tahun terakhir masa hidupnya.

Van Gogh menderita episode psikotik dan delusi, yang meskipun stabilitas mentalnya dikhawatirkan, dia sering mengabaikan kondisi kesehatan fisiknya dengan mabuk dan tidak makan dengan teratur.

Dia akhirnya dimasukkan ke rumah sakit di bawah asuhan dokter Paul Gachet, namun ternyata tidak lagi didukung secara keuangan oleh saudaranya, Theo.

Beberapa minggu kemudian, tepat tanggal 27 Juli 1890, Van Gogh bunuh diri dengan menembak diri sendiri di dada menggunakan sepucuk pistol. Dia dinyatakan meninggal karena luka-luka dua hari kemudian.

Pemain utama ada Saoirse Ronan sebagai Margaret Gachet, Aidan Turner - Boatman, Eleanor Tomlinson - Adeline Ravoux, Helen McCrory - Louise Chevalier, dan lainnya.

Informasi Tentang Vincent Willem van Gogh

Vincent Willem van Gogh, umumnya dikenal sebagai Vincent van Gogh, adalah seorang pelukis pasca-impresionis Belanda yang lahir pada tanggal 30 Maret 1853 di Groot-Zundert, Belanda. Dia secara luas dianggap sebagai salah satu seniman paling berpengaruh dalam sejarah seni Barat. Berikut ringkasan kisah hidupnya:

Masa muda:
Van Gogh berasal dari keluarga dengan latar belakang seni dan merupakan anak tertua dari enam bersaudara. Terlepas dari harapan keluarganya untuk mengejar karir yang lebih konvensional, dia menunjukkan minat yang besar dalam menggambar dan seni sejak usia muda. Dia bekerja untuk pedagang seni dan sebagai guru sebelum memutuskan untuk mengejar hasrat artistiknya.

Perjalanan Artistik:
Perjalanan artistik Van Gogh dimulai pada usia akhir dua puluhan ketika dia memutuskan untuk menjadi seniman penuh waktu. Dia awalnya fokus pada menggambar dan melukis pemandangan kehidupan pedesaan dan alam. Dia pindah ke berbagai lokasi, termasuk Paris, di mana dia berinteraksi dengan seniman lain dan dipengaruhi oleh impresionisme dan seni Jepang.

Teo van Gogh:
Selama karir artistiknya, Vincent menjalin hubungan yang dekat dan mendukung dengan adik laki-lakinya, Theo van Gogh, yang bekerja sebagai pedagang seni. Theo mendukung Vincent secara emosional, finansial, dan profesional, memberinya sarana untuk terus melukis dan memperkenalkannya kepada seniman lain pada masa itu.

Gaya Artistik:
Gaya artistik Van Gogh berkembang seiring waktu. Karya awalnya dicirikan oleh nada gelap dan muram, tetapi kemudian dia mengadopsi gaya yang lebih hidup dan ekspresif. Dia bereksperimen dengan teknik seperti impasto (aplikasi cat yang tebal) dan sapuan kuas yang berani, menciptakan tekstur dan menyampaikan emosi dalam lukisannya.

Perjuangan Kesehatan Mental:
Sepanjang hidupnya, Van Gogh berjuang melawan masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan kemungkinan gangguan bipolar. Perjuangan ini sering memengaruhi kesejahteraan dan hubungannya. Dia mengalami periode kreativitas yang intens diikuti oleh keputusasaan dan keraguan diri.

Karya Terkenal:
Lukisan Van Gogh yang paling terkenal termasuk "The Starry Night", "Sunflowers", "Irises", dan "Self-Portrait with Bandaged Ear". Karya-karyanya dikenal karena warna-warnanya yang berani, sapuan kuas yang ekspresif, dan kedalaman emosional. Terlepas dari bakatnya yang luar biasa, Van Gogh menghadapi kesulitan keuangan dan hanya mendapat sedikit pengakuan selama hidupnya.

Akhir Tragis:
Pada tahun 1890, pada usia 37 tahun, Van Gogh meninggal karena bunuh diri. Kematiannya terjadi setelah bertahun-tahun perjuangan kesehatan mental, kekacauan pribadi, dan kurangnya kesuksesan komersial. Akhir tragisnya telah menambah mistik seputar hidupnya dan telah berkontribusi pada daya tarik abadi dengan karyanya.

Warisan:
Setelah kematiannya, lukisan Van Gogh memperoleh pengakuan dan apresiasi yang signifikan. Gaya unik dan kedalaman emosinya terus menginspirasi seniman dan pecinta seni di seluruh dunia. Saat ini, ia dianggap sebagai salah satu pelukis terhebat dalam sejarah, dan karya-karyanya dirayakan di museum dan galeri di seluruh dunia.