"Do the Right Thing" 1989 Spike Lee

Sal adalah pemilik resto Italia di Brooklyn, ketika warga sekitar menyadari bahwa dinding popularitas di restoran itu hanya dipenuhi aktor Italia

"Do the Right Thing" adalah sebuah film drama tahun 1989 yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Spike Lee. Film ini adalah karya penting yang mengeksplorasi ketegangan rasial di lingkungan Brooklyn selama musim panas yang terik. 

Spike Lee sebagai Mookie
"Do the Right Thing" 1989

Film ini terkenal karena akhir ceritanya yang berani dan kontroversial, yang menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab dan pilihan moral. "Do the Right Thing" mendapat pujian dari para kritikus dan sejak itu menjadi sebuah karya penting dalam sejarah perfilman Amerika, memicu diskusi tentang hubungan ras dan ketidakadilan masyarakat.

Sinopsis

"Do the Right Thing" berlatar di lingkungan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, New York, pada hari terpanas di musim panas. Film ini mengkaji hubungan dan interaksi di antara penduduk yang berbeda ras dan mengeksplorasi prasangka rasial yang mendalam yang meningkat menjadi insiden tragis.

Ringkasan plot:

"Do the Right Thing" adalah film yang kuat dan provokatif yang berlangsung selama hari musim panas yang terik di lingkungan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, New York. Film ini mengeksplorasi interaksi kompleks di antara beragam kelompok penduduk dan pada akhirnya berpuncak pada insiden tragis yang mengungkap ketegangan rasial yang mengakar di masyarakat. 

Film dibuka dengan karakter Da Mayor (Ossie Davis) yang terbangun di trotoar. Ia dikenal di lingkungannya karena sering mabuk namun juga dihormati karena kebijaksanaannya.

Kita diperkenalkan dengan Sal (Danny Aiello), pemilik Sal's Pizzeria Italia-Amerika, sebuah restoran lokal yang populer. Kedua putra Sal, Pino (John Turturro) dan Vito (Richard Edson), bekerja di restoran pizza. Pino memiliki pandangan yang berprasangka buruk terhadap pelanggan Afrika-Amerika yang sering mengunjungi tempat tersebut.

Mookie (Spike Lee), seorang pemuda Afrika-Amerika, bekerja sebagai sopir pengiriman untuk Sal's Pizzeria. Dia memiliki seorang putra dengan pacarnya, Tina (Rosie Perez), dan hubungan mereka agak tegang.

Buggin' Out (Giancarlo Esposito), seorang aktivis di lingkungan sekitar, mengeluh kepada Sal tentang kurangnya foto selebriti kulit hitam di dinding pameran restoran pizza tersebut. Terjadi pertengkaran, tapi Sal menolak mengubah gambarnya.

Radio Raheem (Bill Nunn), warga yang selalu membawa boombox besar yang membunyikan "Fight the Power" milik Public Enemy, menjadi sosok yang berulang. Panas terik semakin meningkat sepanjang hari sehingga meningkatkan ketegangan warga. Penghinaan, hinaan, dan konfrontasi rasial menjadi lebih sering terjadi.

Saat ketegangan rasial meningkat, ada momen cinta dan persahabatan di lingkungan sekitar. Mookie memiliki persahabatan dekat dengan Da Mayor, dan dia juga menyayangi seorang anak laki-laki bernama Hector (Jerome Preston Bates).

Di kemudian hari, setelah konflik dan provokasi yang terus berlanjut, Radio Raheem memasuki Sal's Pizzeria dengan boomboxnya yang menggelegar. Konfrontasi kekerasan terjadi antara Radio Raheem dan Sal, yang menyebabkan polisi dipanggil.

Ketika polisi tiba, ketegangan semakin meningkat. Selama perjuangan, seorang petugas polisi mencekik Radio Raheem, yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Kerumunan yang marah dengan kejadian tersebut berkumpul di luar restoran pizza.

Pada klimaks film, kemarahan dan frustasi memuncak hingga berujung pada kerusuhan. Restoran pizza dibakar, dan lingkungan sekitar menjadi kacau balau. Buntut dari kerusuhan tersebut, Mookie yang sebelumnya menjadi pengamat pasif melemparkan tong sampah melalui jendela Sal's Pizzeria yang melambangkan rasa frustrasi dan kemarahannya.

Film ini diakhiri dengan dua kutipan dari Martin Luther King Jr. yang menganjurkan non-kekerasan dan satu lagi dari Malcolm X yang memperingatkan bahwa kekerasan mungkin diperlukan. Spike Lee memberikan kesimpulan yang kuat dan menggugah pikiran bagi pemirsa, mendorong mereka untuk merenungkan peristiwa yang terjadi dan isu-isu yang lebih besar tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan rasial. "Do the Right Thing" adalah film penting yang terus dipuji karena komentar sosialnya dan eksplorasi dinamika rasial yang kompleks di Amerika.

Pemeran Utama:

  • Spike Lee sebagai Mookie: Spike Lee sendiri memerankan tokoh sentral, Mookie, seorang pemuda Afrika-Amerika yang bekerja sebagai sopir pengiriman untuk Sal's Pizzeria. Mookie berperan sebagai mediator di lingkungan sekitar namun harus berjuang mengatasi rasa frustrasi dan tanggung jawabnya sendiri.
  • Danny Aiello sebagai Sal: Aiello berperan sebagai Sal, pemilik Sal's Pizzeria Italia-Amerika, sebuah restoran populer di lingkungan sekitar. Sal menjadi simbol ketegangan rasial karena interaksinya dengan klien yang didominasi orang Afrika-Amerika memicu konflik.
  • Ossie Davis sebagai Da Walikota: Ossie Davis memerankan Da Mayor, seorang pria lanjut usia Afrika-Amerika yang sering mabuk namun berperan sebagai sosok yang bijaksana dan memberi nasihat di masyarakat.
  • Ruby Dee sebagai Ibu Suster: Ruby Dee berperan sebagai Ibu Suster, seorang wanita tua yang mengamati dan mengomentari aktivitas lingkungan sekitar dari jendelanya.
  • Giancarlo Esposito sebagai Buggin' Out: Esposito memerankan Buggin' Out, seorang aktivis blak-blakan yang mempermasalahkan Sal's Pizzeria karena tidak ada foto selebriti kulit hitam di dinding ketenarannya.
  • John Turturro sebagai Pino: Turturro berperan sebagai Pino, putra Sal, yang menyimpan prasangka rasial dan konflik dengan Mookie dan pelanggan Afrika-Amerika lainnya.
  • Bill Nunn sebagai Radio Raheem: Bill Nunn memerankan Radio Raheem, seorang warga lingkungan yang selalu membawa boombox besar dan membunyikan "Fight the Power" milik Public Enemy. Karakternya menjadi sentral dalam klimaks film tersebut.
  • Rosie Perez sebagai Tina: Rosie Perez berperan sebagai Tina, pacar Mookie dan ibu dari anaknya.

About the Author

charma adalah nama online blogger, sejak 2014 telah mengisi hari-hari dengan mengangkat informasi film dan novel, berhenti sejenak dan masih terus mencoba bertahan dengan cara lama di arena yang sangat besar ini. Terimakasih gaiss atas kunjungannya …

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.