Only the Dead (Terminal List 6) James Reece
Semua kita pasti sepakat untuk menyukai karakter-karakter yang percaya diri yang berjuang demi kebenaran dan keadilan. Buku terbaru Jack Carr adalah Only the Dead, atau disebut Terminal List 6. Carr adalah aktor di balik tulisan serial "Terminal List", sebuah novel yang diadaptasi menjadi TV series Amazon, menampilkan Chris Pratt sebagai pemeran yang karismatik.
Only the Dead Terminal List 6 |
Protagonis kita James Reece, mantan Navy SEAL, menjadi pusat perhatian. Karakternya menggemakan pengalaman dunia nyata Carr. Berbeda dengan petugas Polisi Militer yang bekerja sesuai metode formal, Jack Reacher (diperankan Tom Cruise dalam filmnya), Reece sebaliknya adalah kekuatan mematikan yang harus diperhitungkan. Sementara Reacher mungkin bisa melumpuhkan lawannya dengan cepat, sering kali mengandalkan kekuatan dan tubuhnya yang cekatan, Reece mengambil pendekatan yang lebih mendalam dan total.
Dia tipe pria yang tidak akan ragu untuk mengiris arteri dan menembakkan rentetan peluru untuk memastikan pekerjaannya 'selesai'. Harus diakui bahwa "Only the Dead" lengkap dengan kebrutalan dan kengeriannya sendiri. Ada saat-saat di mana Reece mendapati dirinya berlumuran darah musuh-musuhnya setelah adegan pertarungan jarak dekat yang intens. Carr tidak segan-segan menggambarkan kenyataan pahit peperangan dan kerugian yang harus ditanggung oleh mereka yang terlibat di dalamnya.
Secara keseluruhan, jika berminat untuk membaca cerita yang mencekam dan penuh aksi serta tidak menghindar dari sisi gelap pertarungan, Only the Dead layak untuk dibaca. Buku ini memberikan kesan yang mengerikan karena kemiripannya dengan kejadian di kehidupan nyata, khususnya ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina. Ketika Rusia menegaskan dominasinya, skema mereka melampaui sekadar penaklukan teritorial. Dalam narasi Carr, mereka mengatur plot jahat yang berpuncak pada pembunuhan seorang presiden fiksi Amerika. Meskipun kita agaknya skeptis jika bahan IED (improvised explosive device) yang paling canggih sekalipun dapat menembus sistem keamanan yang ketat di sekitar kendaraan presiden Amerika—mobil lapis baja yang dijuluki “The Beast”—dan keberanian upaya semacam itu menegaskan betapa gawatnya situasi yang ada.
Intrik Rusia tidak berakhir di situ. Mereka dengan licik berencana menjebak Iran atas peristiwa yang membawa bencana besar—sebuah ledakan senjata nuklir di lepas pantai Israel. Langkah yang diperhitungkan ini bertujuan untuk menyeret negara-negara tersebut bersama dengan Amerika Serikat, ke dalam konflik yang lebih luas, sehingga mengalihkan perhatian dan sumber daya dari ambisi Rusia. Dalam skenario yang kacau ini, Rusia berharap dapat mengeksploitasi kekacauan yang terjadi untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya di Ukraina, sementara Tiongkok memanfaatkan kesempatan untuk menegaskan kendali atas Taiwan.
Penggambaran Carr mengenai manuver geopolitik dan operasi rahasia berfungsi sebagai pengingat akan kompleksitas dan bahaya yang melekat dalam lanskap global saat ini. Ketika batas antara fiksi dan kenyataan menjadi kabur, Only the Dead menawarkan pembaca sebuah eksplorasi yang mencekam tentang kekuasaan, penipuan, dan keseimbangan dunia yang semakin genting.
Di pusat seri ini, terdapat kekuatan jahat yang dikenal sebagai Collective, yaitu sebuah aliansi misterius yang terdiri dari tokoh-tokoh bayangan yang berasal dari latar belakang Rusia dan Amerika. Ambisi besar mereka? Untuk merekayasa new world order, atau tatanan dunia baru, dengan Rusia dan Tiongkok sebagai pemimpinnya, dan Amerika Serikat dicabut dari status negara adidayanya. Namun, seperti yang sering terjadi pada upaya tersebut, aspirasi mereka jauh melampaui batas akal sehat.
Agenda Collective gagal mengakui seluk-beluk perekonomian global modern. Di era globalisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, segala upaya untuk mengganggu raksasa perekonomian Amerika Serikat pasti akan menimbulkan dampak yang sangat buruk di seluruh dunia. Mengingat perekonomian AS menyumbang seperempat PDB global, gangguan apa pun pasti akan menjerumuskan seluruh dunia ke dalam kekacauan dan kemerosotan ekonomi.
Terlepas dari logika yang cacat dan tujuan yang berani, rencana mereka digagalkan oleh tekad James Reece yang tak kenal mundur. Berbekal keahlian mematikan yang diasah selama bertahun-tahun bertugas di militer, Reece memulai perang tanpa henti untuk membongkar intrik Collective. Dengan setiap tebasan, tomahawk, irisan, tembakan, dan pertarungan serta konfrontasi, Reece semakin dekat untuk mengungkap jaringan yang menyelubungi dunianya.
Perjalanannya bukan hanya tentang menggagalkan rancangan jahat Collective—tetapi juga bersifat pribadi. Reece berusaha membalas dendam atas pembunuhan ayahnya, mengungkap penipuan dan pengkhianatan yang melampaui masa lalunya sendiri. Dalam usahanya mencari keadilan, Reece tidak hanya menghadapi musuh Rusia tetapi juga mata-mata CIA yang berbahaya yang bersembunyi di balik bayang-bayang.
Dalam menghadapi rintangan yang sangat besar, ketangguhan dan tekad Reece menjadi secercah harapan, yang pada akhirnya mampu mengalahkan kekuatan kegelapan dalam dunia penuh tipu daya. Kepiawaian Jack Carr dalam bercerita terlihat jelas dalam Only the Dead, terutama dalam cara dia menempatkan James Reece dalam situasi yang tampaknya mustahil, hanya untuk mendorongnya mencari jalan keluarnya. Carr dengan terampil memadukan pelatihan luar biasa dan naluri bertahan hidup Reece, membuat pembaca tetap penasaran saat mereka bertanya-tanya bagaimana dia akan mengatasi setiap rintangan baru.
Salah satu kekuatan narasi Carr adalah kesetiaan dan dukungan yang diterima Reece dari teman SEAL-nya, betapa pentingnya persahabatan dan persaudaraan dalam menghadapi kesulitan. Ikatan mereka menambah kedalaman karakter Reece dan memperkaya keseluruhan cerita. Meskipun sisi Rusia dengan Collective sudah berkembang dengan baik, sebagian pembaca mungkin menganggap aspek Amerika kurang mendalam, khususnya mengenai mata-mata CIA dan anggota Kongres Amerika. Namun meski mengalami kemunduran kecil, penyampaian cerita Carr yang hebat dan kecepatan aksi yang tiada henti membuat pembaca tetap tertarik dan penasaran pada hasil cerita.
Kemampuan Carr untuk mempertahankan intrik dan ketegangan bahkan tanpa adanya tindakan signifikan menunjukkan kepiawaiannya dalam bercerita. Saat aksi dimulai, pembaca sudah sepenuhnya tenggelam dalam dunia yang diciptakan Carr, dengan penuh semangat mengantisipasi setiap liku-liku seiring dengan terungkapnya cerita.
Secara keseluruhan, Only the Dead merupakan bukti kepiawaian Carr sebagai pengarang hebat, menarik perhatian pembaca dari awal dan menahannya hingga halaman terakhir. Sebuah perjalanan mendebarkan penuh aksi, ketegangan, dan momen-momen yang membuat pembaca tak sabar menunggu bagian berikutnya dalam kisah mencekam James Reece.
Post a Comment for "Only the Dead (Terminal List 6) James Reece"