Now Is Good 2012: Penyakit Tak Menghalangi Kekuatan Cinta (Dakota Fanning)

Now Is Good adalah film drama bertema remaja, penyakit dan keteguhan dalam menghadapinya dalam karakter Tessa (Dakota Fanning) berikut ini ulasannya

"Now Is Good" adalah kisah yang mengharukan yang dengan hati-hati menyeimbangkan tema cinta, kehilangan, dan keindahan hidup saat ini. Disutradarai oleh Ol Parker dan berdasarkan novel menyentuh karya Jenny Downham berjudul Before I Die, film ini mengikuti perjalanan Tessa, seorang gadis remaja yang dengan gagah berani berjuang melawan leukemia.

Poster film Now Is Good 2012 - wikipedia

Dakota Fanning menampilkan karakter sebagai Tessa, yang seperti biasa disukai penonton termasuk Jeremy Irvine dan Paddy Considine memberikan penampilan pendukung yang kuat.

Now Is Good adalah gambaran inspirasi untuk memanfaatkan momen-momen singkat dalam hidup dan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan untuk menemukan kegembiraan. Melalui perjalanan Tessa, film ini mengingatkan pemirsa akan betapa berharganya waktu dan kekuatan cinta untuk melampaui keadaan tergelap sekalipun.

Di usianya yang telah tujuh belas tahun, Tessa menjadi kekuatan dalam hidup, bertekad untuk menjadikan setiap momen berarti meskipun dia menderita penyakit leukimia. Dihadapkan pada kenyataan pahit dari diagnosisnya, dia memulai perjalanan yang berani untuk menjalani kehidupan dengan semaksimal mungkin. Bersama sahabatnya Zoey, Tessa bersiap untuk merasakan kegembiraan kehidupan remaja, mulai dari kehilangan keperawanannya hingga bereksperimen dengan narkoba.

Saat Tessa menjalani kebebasan barunya, keluarganya bergulat dengan ketakutan dan kecemasan mereka sendiri tentang masa depan Tessa yang tidak pasti. Namun, di tengah kekacauan itu, Tessa menemukan cinta tak terduga dari tetangganya yang menawan bernama Adam. Kisah cinta mereka yang berkembang menambah dimensi yang menggembirakan dalam pencariannya yang penuh petualangan.

Penjelasan

Tessa Scott, seorang wanita muda yang menghadapi diagnosis buruk dengan keberanian dan keteguhan. Dengan aksen Inggris yang sempurna, Fanning menghadirkan penampilan yang autentik dan sangat menyentuh, menangkap esensi seorang Tessa dengan sangat presisi.

Didiagnosis mengidap leukemia dan diberi prognosis terminal meskipun telah menjalani pengobatan selama bertahun-tahun, Tessa menolak untuk membiarkan penyakitnya mengalahkan dirinya. Bersama sahabat setianya, Zoey, yang digambarkan dengan ketulusan hati oleh Kaya Scodelario, Tessa menyusun daftar pengalaman yang ingin dia terima sebelum waktunya habis.

Daftar ini tidak hanya mencakup hal-hal biasa dalam kehidupan remaja tetapi juga beberapa upaya yang lebih berani, yang semuanya dianggap Tessa sebagai hal yang penting untuk kehidupan yang sesungguhnya. 

Perjalanan Tessa sangat terkait dengan reaksi orang-orang yang dicintainya, masing-masing bergulat dengan emosi dan perjuangan mereka sendiri dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.

Ayahnya, yang diperankan dengan pedih oleh Paddy Considine, awalnya kesulitan menerima daftar keinginan Tessa yang begitu berani, tetapi akhirnya menyadari pentingnya menghargai waktu mereka bersama. Meski ragu, dia belajar menerima keinginan Tessa untuk menjalani hidup sepenuhnya, menawarkan dukungan dan cinta dalam menghadapi kesulitan itu.

Zoey, sahabat setia Tessa yang diperankan oleh Olivia Williams, awalnya antusias membantu Tessa mewujudkan impiannya dalam daftar keinginannya. Namun, saat dihadapkan pada kehamilan tak terduga, prioritas Zoey berubah, memaksanya menghadapi kenyataan masa dewasa dan konsekuensi tindakan mereka.

Ibunya, yang diperankan oleh Olivia Williams, berjuang untuk mengatasi diagnosis yang menyedihkan itu, menjauhkan diri sebagai cara untuk mempertahankan diri. Karena tidak mampu menghadapi kenyataan pahit dari prognosis Tessa, dia mendapati dirinya semakin menjauh dari putrinya, tidak mampu memberikan dukungan dan kenyamanan yang sangat dia butuhkan.

Saat Tessa menjalani hari-hari terakhirnya, dia tidak hanya menghadapi kematiannya sendiri tetapi juga ikatan cinta dan persahabatan yang menopangnya melewati masa-masa tergelapnya. 

Anggota keluarga Tessa masing-masing bergulat dengan cara unik mereka sendiri dalam mengatasi perasaannya menghadapi kenyataan.

Ayahnya, menjadikan penyangkalan sebagai cara menghibur diri, berpegang teguh pada harapan untuk penyembuhan yang ajaib bahkan di hadapan banyak bukti medis. Upayanya yang tak kenal lelah untuk meneliti pengobatan potensial menjadi cerminan tajam dari cinta dan keputusasaan seorang ayah untuk menyelamatkan putrinya, bahkan ketika hal yang tak terhindarkan semakin dekat.

Adik laki-laki Tessa, Cal, diperankan oleh Edgar Canham, mewujudkan campuran emosi yang saling bertentangan, dari ketidakpedulian, kecemburuan, hingga kesedihan yang mendalam. Ucapannya yang terus terang, seperti dengan santai menyebutkan bahwa dia akan merindukannya jika dia telah tiada, dengan cara bercanda, mengungkapkan kedalaman gejolak batinnya dan perjuangannya untuk menerima kehilangan saudara perempuannya yang akan datang.

Di tengah gejolak dinamika keluarganya, Tessa menemukan pelipur lara dan kegembiraan dalam percintaannya yang mulai tumbuh dengan tetangganya Adam. Menggambarkan manisnya dan kepedihan cinta muda, memberi Tessa secercah kebahagiaan dan persahabatan di hari-hari terakhirnya.

Jeremy Irvine mewujudkan karakter Adam, seorang pemuda pemalu yang menjalani hidup dengan merawat ibunya yang sakit setelah kematian ayahnya. Terlepas dari keraguan dan ketakutan awalnya, Adam menemukan kebahagiaan dan persahabatan saat bersama Tessa.

Semangat hidup Tessa perlahan-lahan menerobos pertahanan Adam, memungkinkan dia membuka hatinya terhadap cinta. Kisah asmara mereka yang berkembang menjadi sumber cahaya dan kehangatan di tengah perjuangan Tessa melawan penyakitnya, dan Adam berjanji untuk mendampingi Tessa sampai akhir.

Ulasan

Meskipun premis pada awalnya mungkin tampak berat, pada akhirnya ini adalah drama yang sangat menarik dan mengharukan yang menawarkan pengalaman menonton yang benar-benar tak terlupakan. Film ini secara ahli memadukan kedalaman emosional, momen mengharukan, dan humor tak terduga untuk menciptakan cerita yang menyentuh hati penonton.

Terlepas dari beratnya keadaan yang ia hadapi, Tessa tetaplah seorang gadis remaja yang menyenangkan, yang ingin merasakan kehidupan sepenuhnya dan mendapatkan kembali perasaan normal yang telah diambil darinya oleh penyakitnya. Perjalanannya adalah perjalanan pertumbuhan dan pada akhirnya, penerimaan, saat dia belajar menghargai setiap momen dan menerima keindahan hidup, tidak peduli seberapa singkatnya.

Pemeran memberikan penampilan menonjol yang menghidupkan karakter mereka. Paddy Considine bersinar sebagai ayah Tessa, gambaran orang tua yang penuh kasih dan setia yang menghadapi tantangan putrinya dengan caranya sendiri. 

Olivia Williams menghadirkan penampilan yang bernuansa sebagai ibu Tessa, menangkap kelemahan dan perjuangan karakternya dalam menghadapi penyakit putrinya dan mengatasi kehilangan dan ketidakpastian.

Edgar Canham sebagai adik laki-laki Tessa, manis dan cemerlang, menghadirkan rasa kejujuran dan keaslian pada karakternya. 

Jeremy Irvine sebagai Adam, lebih dari sekadar estetika, karena ia menghadirkan ketulusan pada peran sebagai tetangga. 

Kaya Scodelario sebagai Zoey, sahabat Tessa, menghadirkan keaslian pada perannya sebagai remaja yang kompleksitas persahabatan dan penyakit. Penampilannya mencerminkan ikatan tulus antara teman-teman, menggambarkan Zoey sebagai teman yang suportif dan setia yang mendampingi Tessa dalam suka dan duka. 

Irvine dan Scodelario bersama-sama membentuk duo dinamis yang berkontribusi pada pemeran utama film dengan chemistry mereka. 

Now Is Good menonjol karena integritas artistiknya, menyajikan karakter dan pengalaman mereka yang jujur. Film tentang keluarga dan teman terasa autentik dan mentah, memberikan kesan realisme pada narasi yang disukai penonton. Meskipun pokok bahasannya berat, film ini dipenuhi dengan humor yang menarik dan rasa kemanusiaan yang tulus.

Film ini menjadi sebuah eksplorasi tentang generasi muda yang menghadapi tantangan besar. Daripada mengandalkan klise atau sensasi, film ini menggali kompleksitas kehidupan, cinta dan kehilangan dengan kecerdasan dan kepekaan. 

Salah satu kelebihan film ini adalah penggambaran penyakit kanker yang ditangani dengan kejujuran dan integritas. Alih-alih menutup-nutupi realitas penyakit atau menjadi melodrama, film ini justru menyajikan dampaknya terhadap individu dan orang yang mereka cintai. Ia menghindari rasa kasihan, dan memilih untuk menikmati kehidupan dan semangat dalam menghadapi kesulitan.

Secara keseluruhan, Now Is Good adalah film yang inspiratif dan melampaui genre konvensional pada umumnya. 

Pemeran:

  • Dakota Fanning sebagai Tessa Scott
  • Jeremy Irvine sebagai Adam
  • Paddy Considine sebagai ayah Tessa
  • Olivia Williams sebagai ibu Tessa
  • Edgar Canham sebagai Cal Scott, saudara laki-laki Tessa
  • Kaya Scodelario sebagai Zoey Walker, teman Tessa
  • Rose Leslie sebagai Fiona
  • Joe Cole sebagai Scott
  • Sarah Hadland sebagai Caroline

About the Author

charma adalah nama online blogger, sejak 2014 telah mengisi hari-hari dengan mengangkat informasi film dan novel, berhenti sejenak dan masih terus mencoba bertahan dengan cara lama di arena yang sangat besar ini. Terimakasih gaiss atas kunjungannya …

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.