Sinopsis Longlegs: Horror Pembunuh Berantai vs Agen Baru FBI (Maika Monroe, Nicolas Cage)

Longlegs adalah film thriller horor Amerika mendatang yang menjanjikan sensasi dan ketegangan. Ditulis dan disutradarai oleh Osgood Perkins, film ini menampilkan pemeran bintang, termasuk Maika Monroe, Nicolas Cage, Alicia Witt, Blair Underwood, dan Kiernan Shipka. Film ini bercerita tentang pengejaran terhadap pembunuh berantai yang membuat agen FBI harus berhadapan dengan sejumlah petunjuk yang tidak konvensional demi memecahkan kasus mengerikan itu.

Longlegs - oleh NEON

Ditetapkan untuk tayang di bioskop Amerika Serikat pada 12 Juli 2024, dan didistribusikan oleh Neon, Longlegs telah menarik perhatian besar di kalangan pecinta horor dan penonton bioskop pada umumnya.

Meskipun detail plot spesifiknya masih dirahasiakan, pemeran film yang mengesankan dan keterlibatan Osgood Perkins—seorang pembuat film yang terkenal karena karyanya dalam genre horor—menunjukkan narasi yang sangat atmosferik dan menarik. Maika Monroe, yang terkenal karena penampilannya dalam film bergenre seperti It Follows, dibintangi bersama aktor veteran Nicolas Cage, yang baru-baru ini terjun ke dunia horor mendapat pujian kritis dan favorit penonton.

Dalam film ini, Nicolas Cage berperan sebagai antagonis, pembunuh berantai yang sedang dalam pengejaran agen FBI.

Sinopsis:

Dalam premis dituliskan bahwa film ini disetting sekitar tahun 1990-an, ketika itu agen baru seorang wanita di FBI, Lee Harker, ditugaskan untuk menyelidiki kasus tak terpecahkan yang melibatkan pembunuh berantai yang berkaitan dengan kultus setan yang lebih dikenal dengan sebutan longlegs. Penyelidikannya semakin rumit ketika berbagai bukti yang mengarahkan kasus itu ke aliran kepercayaan mistis. Parker menemukan ada kaitan antara dirinya dengan si pelaku, dan harus segera beraksi secepatnya demi menghindarkan kematian keluarga lain lagi.

Pemeran:

Maika Monroe sebagai Lee Harker, agen FBI yang ditugaskan menangani kasus Longlegs
Lauren Acala sebagai Lee Harker muda
Nicolas Cage sebagai Longlegs, seorang pembunuh berantai yang sulit ditangkap dan diburu oleh FBI
Alicia Witt sebagai Ruth Harker, ibu Lee yang religius
Blair Underwood sebagai Agen Carter
Kiernan Shipka sebagai Carrie Anne Camera, satu-satunya orang yang selamat dari Longlegs
Dakota Daulby sebagai Agen Horatio Fisk

Film ini mengantarkan penonton ke dalam jiwa seorang pembunuh berantai yang mengerikan dan agen FBI yang intens dalam mengejarnya. Gaya narasi film ini menawan, menarik penonton ke dalam pikiran karakter-karakternya yang gelap dan menyimpang. Alih-alih mengandalkan teknik bercerita konvensional, Longlegs daripada menceritakan, ia menggunakan visual dan pertunjukan yang kuat untuk menyampaikan perangkat plot dan alur karakter. Metode penceritaan seperti ini membuat tema dan emosi film bergema secara mendalam, membuat penonton merasakan ketegangan dan ketakutan yang nyata secara visual.

Osgood Perkins, yang dikenal karena pendekatan uniknya terhadap horor, menghadirkan film yang terasa seperti karya penyihir jahat di bioskop, yang beribadah di altar dewa, dengan keindahan yang menakutkan dan kedalaman psikologis, film ini menciptakan pengalaman memukau dan menakutkan dalam porsi yang sama.

Film ini dengan apik mengikuti perjalanan Harker dan menangkap kehidupan batin dan pemikirannya dengan begitu erat sehingga sering kali penonton terasa seolah-olah berada di dalam kepalanya, terutama pada saat-saat ia dalam bahaya. Pendekatan mendalam ini mengangkat narasi, mengubah hubungan penyidik dengan si pembunuh dari sekadar konsep intelektual menjadi pengalaman emosional yang mendalam. Ini adalah prestasi sinematik yang melibatkan penonton secara mendalam, membuat ketegangan dan ketakutan menjadi nyata dan sangat pribadi.

Longlegs mengambil kiasan akrab dari seorang penyelidik yang terhubung dengan seorang pembunuh dan menjadikannya sangat nyata dan melibatkan. Pengerjaan karakter film ini luar biasa, menarik penonton ke dalam cerita dengan membuat mereka merasakan hubungan Harker dengan si pembunuh pada tingkat emosional. Keterkaitan ini tidak sekadar dihadirkan sebagai titik plot namun dirasakan sepanjang film, membuat teror dan ketegangan semakin nyata.

Maika Monroe memberikan penampilan luar biasa sebagai Lee Harker, mewujudkan karakter yang esensinya dipenuhi dengan perasaan akan datangnya malapetaka dan kekacauan batin dalam situasi yang terus dihantui. Penggambarannya memikat yang secara gamblang menangkap ketegangan psikologis dan ketakutan yang mencengkeram Harker sepanjang film.

Interpretasi Monroe terhadap Harker menghadirkan intensitas yang membuat pemirsa tenggelam dalam dunia batin karakter yang panik dan ketakutan. Setiap ekspresi, setiap gerak tubuh selaras dengan beban pengalaman Harker, menarik pemirsa lebih dalam ke dalam perjalanannya yang meresahkan.

Kemunculan Nicolas Cage di salah satu adegan awal film digambarkan sangat menakutkan, meski karakternya minim aksi. Kehadiran Cage, yang sering dikenal karena kualitasnya yang menggemparkan dan penuh teka-teki, menambah dimensi yang mengerikan. Kemampuannya untuk membangkitkan rasa takut dan kegelisahan dengan nuansa yang halus menunjukkan banyak hal tentang keahliannya sebagai seorang aktor senior.